daftar isi

Minggu, 03 Juli 2011

Iga Mawarni Garap 'Gandrung Eng Tay'

Diam-diam kiprah keartisan yang dilakoni Iga Mawarni tak hanya melulu tarik suara. Adalah Gandrung Eng Tay, salah satu program dari Dedy Lutan Dance Company, yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta. Menjadi pimpinan produksi ternyata bukan hal baru bagi Iga, sebab menangani gelaran dari komunitas tari yang sama pernah ia jalankan empat sampai lima kali.“Kebetulan ini bukan kali pertama saya terlibat. Untuk persiapan gelaran tari ini dibutuhkan waktu sekitar 7 bulanan, sementara produksinya sekitar 3 sampai 4 bulan,” katanya di Gedung Kesenian Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan ketertarikan ikut menjadi pimpinan produksi lantaran dia pernah belajar menari sembilan tahun di tempat yang sama. Sehingga secara moral Iga memiliki tanggung jawab moral untuk mengenalkan dan mengangkat kesenian tradisi dari Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.
“Sebagai seniman harus ada yang bantu. Makanya saya dorong dan bantu mereka agar masyarakat tahu kesenian dari Banyuwangi sekaligus membesarkan komunitas. Sebab komunitas Dedy Lutan tak bisa bergerak sendiri,” lanjutnya.
Disinggung adakah proyek lain selanjutnya, Iga pun tersenyum. “Harus. Karena memang program selama satu tahun yang digarap. Kebetulan saya suka dengan komunitas ini karena mereka observasi dan riset dulu untuk gelaran. Sehingga gerakan yang diinginkan ada dan juga didokumentasikan,” urainya secara eksklusif kepada Kapanlagi.com®.    (kpl/dis/sjw)


sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons