Jakarta - Hasil penelitian ini dapat membantu detektif memecahkan kasus kejahatan, yaitu dengan menebak usia pelaku dari air liurnya.Jurnal Public Library of Science (PLoS) ONE menerbitkan hasil temuan yang dapat membantu penyelidikan kasus kejahatan, yakni dengan menebak usia pelaku melalui saliva atau air liur.
Dr. Eric Vilain, profesor genetika manusia dari sekolah medis David Geffen UCLA mengatakan, "Dengan sampel saliva, kita dapat memperkirakan usia seseorang tanpa perlu petunjuk lainnya."
Vilain dan rekannya menyebut proses ini sebagai metilasi, yaitu modifikasi reaksi kimia pada satu dari empat pembentuk DNA.
"Gen menentukan usia tubuh kita. Pengaruh lingkungan pun dapat mengubah susunan DNA seiring penuaan. Maka pola metilasi seseorang juga berubah seiring pertambahan usianya," ujar Vilain.
Peneliti menguji sampel air liur 34 pasang laki-laki kembar identik usia 21-55, serta membandingkan dan mencocokkannya dengan air liur 31 pria dan 29 wanita usia 18 hingga 70.
Ternyata, prediksi usia dapat dilakukan dengan tepat, dengan rentang kesalahan 5 tahun.
"Proses metilasi sangat berhubungan dengan usia, sehingga kita dapat menebak usia seseorang hanya dengan memeriksa dua dari jutaan zat penyusun gen," ujar Sven Bocklandt, ahli genetika UCLA.
Vilain menyarankan hasil temuannya ini untuk digunakan sebagai salah satu metode forensik dalam penyelidikan kasus kejahatan. Misalnya dengan meneliti air liur yang tertinggal di bekas gigitan makanan atau di cangkir kopi. [mor]
sumber
0 komentar:
Posting Komentar