Jakarta - Siapa bilang mengurangi konsumsi soda (diet soda) bisa membantu mengurangi berat badan? Studi baru menyebutkan bahwa mengkonsumsi diet soda justru membuat berat badan bertambah.
Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan American Diabetes Association pekan ini menunjukkan bahwa minum diet soda dikaitkan dengan pinggang yang lebih luas pada manusia.
Kemudian, penelitian kedua menunjukkan bahwa aspartam - atau yang sering disebut pemanis buatan dalam diet soda sebenarnya meningkatkan gula darah pada tikus rentan terhadap diabetes.
"Data dari penelitian ini dan penelitian prospektif lainnya menunjukkan bahwa promosi soda diet dan pemanis buatan sebagai alternatif sehat mungkin keliru," kata peneliti studi Helen P. Hazuda, Ph.D., seorang profesor dan kepala epidemiologi klinis di University Sekolah Texas Pusat Ilmu Kesehatan di San Antonio Kedokteran, seperti dilansir dari Huffington Post.
"Mereka mungkin akan terbebas dari kalori namun tapi tidak dengan konsekuensi yang ada," tambahnya.
Dalam studi pertama, peneliti mengumpulkan tinggi, berat, lingkar pinggang dan data asupan diet soda dari 474 orang tua yang berpartisipasi dalam Studi San Antonio Longitudinal Aging. Mereka ditindaklanjuti rata-rata 9,5 tahun kemudian.
Tebukti! Para peneliti menemukan bahwa peminum diet soda memiliki lingkar pinggang 70 persen lebih besar daripada mereka yang non-peminum soda diet. Dan orang-orang yang minum diet soda yang paling sering mengkonsumsi diet soda setidaknya dua hari memiliki lingkar pinggang yang jauh ebih besar daripada orang yang tidak minum diet soda.
Menurut para ilmuwan, setelah dilakukan uji klinis pada hewan, gula buatan ternyata tidak memberikan efek yang lebih baik. dan tikur contohnya setelah banyak mengkonsumsi gula buatan rawan terkena diabetes karena memiliki tingkat glukosa darah lebih tinggi dari tikus yang tidak diberi aspartam.
Ini bukan informasi yang pertama kalinya, sebelumnya sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini menemukan orang yang minum minuman setiap hari mengalami stroke yang lebih tinggi dan resiko serangan jantung.
Dan peneliti Inggris juga menemukan awal bulan ini bahwa minuman manis dapat pengecap membosankan, konsumen terkemuka mendambakan makanan yang manis bahkan lebih. [mor]
sumber
0 komentar:
Posting Komentar